Bahan baku pangan fungsional adalah zat yang tidak hanya memberikan nilai gizi dasar tetapi juga memberikan manfaat tambahan yang meningkatkan kesehatan. Bahan-bahan ini merupakan dasar dari makanan fungsional, yang telah mendapatkan popularitas yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
1. Probiotik
Probiotik merupakan salah satu bahan baku pangan fungsional yang paling terkenal. Mereka adalah mikroorganisme hidup yang, bila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup, memberikan manfaat kesehatan bagi inangnya. Strain probiotik yang umum termasuk Lactobacillus dan Bifidobacterium. Bakteri menguntungkan ini dapat meningkatkan kesehatan usus dengan mengembalikan keseimbangan mikrobiota usus. Mereka dapat membantu pencernaan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan bahkan berdampak pada kesehatan mental. Misalnya saja pada yogurt dan produk susu fermentasi lainnya, keberadaan probiotik dapat membantu meringankan gejala sindrom iritasi usus besar dan meningkatkan fungsi pencernaan secara keseluruhan.
2. Prebiotik
Prebiotik adalah bahan makanan yang tidak dapat dicerna yang merangsang pertumbuhan dan aktivitas bakteri menguntungkan di usus. Zat seperti inulin dan fruktooligosakarida merupakan prebiotik yang khas. Mereka melewati saluran pencernaan bagian atas tanpa tercerna dan difermentasi oleh mikrobiota usus di usus besar. Proses fermentasi ini menghasilkan asam lemak rantai pendek yang memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan kesehatan usus besar, penyerapan nutrisi yang lebih baik, dan potensi efek anti inflamasi. Prebiotik sering ditambahkan ke sereal sarapan, batangan, dan beberapa produk susu untuk meningkatkan sifat fungsionalnya.
3. Fitokimia
Fitokimia adalah senyawa kimia yang ditemukan pada tanaman yang memiliki potensi efek meningkatkan kesehatan. Contohnya termasuk flavonoid, karotenoid, dan polifenol. Flavonoid, seperti yang ditemukan pada buah beri, teh, dan kakao, memiliki sifat antioksidan. Mereka dapat menetralisir radikal bebas dalam tubuh, mengurangi risiko penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung. Karotenoid, seperti beta - karoten dalam wortel dan likopen dalam tomat, dikenal karena perannya dalam kesehatan mata dan fungsi kekebalan tubuh. Polifenol dalam teh hijau dan anggur telah dikaitkan dengan efek anti penuaan dan anti inflamasi. Fitokimia ini semakin banyak dimasukkan ke dalam makanan fungsional seperti jus, smoothie, dan suplemen makanan.
4. Asam Lemak Omega - 3
Asam lemak Omega - 3 adalah asam lemak esensial yang sangat penting bagi kesehatan manusia. Sumber omega - 3 meliputi minyak ikan, biji rami, dan biji chia. Mereka memainkan peran penting dalam perkembangan dan fungsi otak, mengurangi peradangan dalam tubuh, dan bermanfaat bagi kesehatan jantung. Misalnya, dalam suplemen dan makanan yang diperkaya, asam lemak omega - 3 dapat membantu menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah.
5. Serat Makanan
Serat makanan adalah kategori penting lainnya dari bahan baku makanan fungsional. Serat larut, seperti pektin dari buah-buahan, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengikat asam empedu di usus. Serat tidak larut, seperti selulosa dari biji-bijian, membantu pergerakan usus yang baik dan mencegah sembelit. Makanan fungsional yang kaya serat pangan antara lain roti gandum, sereal dedak, dan buah-buahan dengan kandungan serat tinggi.